-->

Khutbah Jumat NU: Kebaikan dan Keburukan Sekecil Apa Pun Dibalas Allah

Muslimah wa Muslim kali ini akan menyajikan materi khutbah jumat Nu dengan judul : "Kebaikan dan Keburukan Sekecil Apa Pun Dibalas Allah", Zaroh adalah bagian terkecil dari sesuatu, yang di dalam Ilmu Fisika disebut atom. Allah SWT menegaskan bahwa tak satu pun perbuatan manusia, meski sekecil atom, lepas dari perhatian dan pengawasan Allah SWT. Perbuatan baik, betapapun kecilnya, pasti akan mendapat balasan. Demikian juga perbuatan jelek pasti akan mendapat balasan. Balasan bisa diterima di dunia ini, dan bisa pula di akhirat kelak. Bahkan tidak menutup kemungkinan ada balasan yang tidak hanya di dunia tetapi juga di akhirat.

Oleh karena perkataan yang baik termasuk sedekah, maka perkataan itu pasti akan mendapatkan balasan yang baik dari Allah SWT. Untuk itu, orang-orang emosional atau pemarah harus belajar mengendalikan lisannya agar tidak bicara seenaknya yang dapat merusak hubungan antar personal. Orang-orang seperti ini biasanya memiliki konflik dengan orang lain. Di dalam keluarga mereka berkonflik dengan anggota keluarga lainnya, seperti dengan isteri atau suami, dengan anak atau orang tua, dan dengan kakak atau adik. Di lingkungan tetangga, mereka juga sering menjadi masalah. Di tempat bekerja, mereka juga sering cekcok dengan teman-teman sendiri. Di tempat-tempat ibadah, mereka juga sering membuat ketidak nyamanan orang lain.

Silaturrahim bisa terganggu disebabkan oleh perkataan-perkataan yang menyakitkan dari orang-orang emosional. Orang-orang yang sering kita sakiti baik dengan sikap maupun ucapan yang emosional pasti mengalami kesulitan untuk bersaksi bahwa kita orang baik. Padahal kita membutuhkan kesaksian seperti itu ketika kita telah meninggal dunia, misalnya pada saat dibacakan mahasinul mayyit kita dalam upacara takziyah atau layatan. Biasanya, kiai atau ustadz menanyakan kepada pelayat apakah si mayit orang baik. Bagaimana mungkin mereka yang sering kita sakiti akan bersaksi tanpa hambatan bahwa kita orang baik kalau setiap hari di masa hidup kita, kita sering melukai hati mereka? Kalau tokh mereka menjawab bahwa kita orang baik, mungkin mereka mengatakan hal itu hanya di lisan saja karena etika memang menuntut demikian. Padahal di dalam hati, mungkin mereka mengatakan yang sebaliknya.

Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِا للهِ وَ اْليَوْمِ اْلاخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْلِيَصْمُتْ

Artinya: “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam.” ( HR Muslim)


Jadi bicara yang baik itu sangat perlu dan kita harus bisa. Jika tidak, sebaiknya kita memilih diam. Mengapa demikian? Sebab setiap amal baik, sekecil apa pun, pasti akan di balas Allah SWT. Perkataan yang baik tidak saja mendapat pahala dari Allah SWT, tetapi juga secara sosial menciptakan suasana kondusif yang memungkinkan masyarakat untuk hidup bersama dengan damai dan tentram. Orang-orang tua kita sering berpesan, “podho-podho sing ngomong, mbok ngomongo sing apik.” Artinya, sama-sama mengeluarkan energi, yakni berbicara, bicaralah yang baik. Maka haruslah kita hindari ucapan-ucapan kotor seperti misuh-misuh, ucapan-ucapan kasar seperti menghujat atau menghardik sebab kesemuanya itu bisa menimbulkan ketidak nyamanan bagi orang lain. Ucapan-ucapan seperti itu pasti akan dicatat malaikat dan kita harus mempertanggung jawabkannya kelak.

Materi Khutbah Jumat Nu lengkap bisa anda download ditautan berikut ini:
Download

0 Response to "Khutbah Jumat NU: Kebaikan dan Keburukan Sekecil Apa Pun Dibalas Allah"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel